Saturday, February 18, 2012

PENA BERBISA



Ku gores pena rasa
ku coret baris bicara
agar mengubat jiwa lara
namun semakin lama
apa yang ku rasakan
bagai belati berbisa
menikam merobek jiwa
mereguk nafas yang ku hela
tertunduk menular bisa
mengapa ku rasakan ini
untuk ku berpatah kata
berpaling pada makna
ku tak bisa
kerna cinta yang ada
ku tegah menerima

BUKAN MILIK KU


Hening di buai bayu
kedinginan mendakap kaku
kesepian mendakap waktu
berhamburan dedaun masa
di belai risik pawana
bersama irama desir semilir
membawa aku jauh melayang
di antara ilusi dan hakikat diri
detik detik seakan terhenti
engan gugur berulang kali
pabila ku gapai bayangan mu
kau kembali jauh dari ku
tersentak dari lamunan hati
kau bukan lagi milik ku
berhamburan waktu mencemburui aku

PELUKIS MIMPI


Pelukis mimpi
brmain imaginasi
garisan halus di coret hati
antara fantasi dan realiti
melakar kemahuan hati
mewarnai impian seindah pelangi
tercipta satu potret mimpi
ia indah sekali
semoga rialitinya seindah fantasi
apa mungkin ini terjadi
biarkan dia melukis mimpinya
semoga ia menjadi inpirasi
untuknya terus berdiri
mecipta angan hati
mengapai mimpinya..

SAAT MEMIKIR MU



Ku menangis takala ku menulis
ku tulis nama mu
segalanya perihal diri mu
walau sendu kisah ku
tersemat dalam dairi biru
ku menyanyi takala sepi menguasai
lagu cinta melodi hati
agar kau sentiasa ada
walau dalam mimpi wujud ilusi
jauh untuk ku gapai kembali
takala rindu ku lukis potret mu
raut wajah senyuman mu
bertahta di sudut hati ku
hanya itu yang ku mampu
kau telah tiada di sisi ku
hanya doa buat mu
bahagialah kau di sana

USAH UCAPKAN



ada rasa yang membara
dari kemersaan yang hampa
ku mengerti segalanya
biarkan saja
tak perlu kau ucapkan
tak perlu kau nyatakan
ku tahu perbedaanya
antara ruang dan waktu
antara senyum dan pilu
dan biarkan ruang di antara kita
dan biarkan waktu menentukan
dan biarlah senyuman mekar
usah mengukir pilu
semoga berhamburan rindu
pergi di angin lalu...

KU BIARKAN BERSAMA MALAM



ku usai dedauan malam
helaian waktu berguguran
ku kibas mimpi yang merewang
angan dan impi hanya ilusi
menghibur hati sunyi
hari ini seperti semalam
mencari sesuatu yang hilang
yang ada lepas pulang
tak mungkin berulang
semoga tidak lagi keliru
buat pilihan yang mendatang
ku huraikan serabut pemikiran
namun tunjangnya perasaan
akhirnya ku biarkan bersama malam
jiwa terbuang harapan yang hilang
walau kabur tetap subur
impi dedaun masa
risik dihambur walang