Monday, June 18, 2012

terungkaikah rindu


saat malam bertamu
bait rasa ku rangkai
namun tak terucap
untuk ku rungkai
setitis kasih ku
mewangi tampa sedar
mekar di sanubari ku
lalu ku gubah taman hati
bersama batasan realiti
cebisan memori melingkari
bila rindu ku membeku
bayang kasih mu memburu ku
bagai bayang bayang hitam ku
ingatan ku terhadap mu
mengekori setiap langkah ku
saat pandangan ku kabur
dalam penantian hari membakar hati
ingin ku teriakan nama mu
ingin ku tulis bingkisan buat mu
ingin mata ku menatap mu
walau sepelaung jaraknya
tetap gelora ku rasakan
namun kau jauh dalam impian
hanya senyuman mu dalam ingatan..

kau tiada ganti




Serangkai mawar kian layu
Dalam jambangan kristal biru
Menghiasi kesuraman kamar Ku
Bersama utaian waktu berlalu
Akhirnya ia gugur satu persatu
Risik di belai bayu lalu
Dulu haruman mu mewangi ruangan ini
Dulu dan selamanya masih begitu
Walau kusam warna mu
Walau tiada lagi haruman mu
ai tetap berseri di hati
Mewangi bersama mimpi hari
Tidak Ku sunting kuntum mewangi
Sekadar melihat gugur kembali
Kau tiada ganti...

mengejar bayang bayang


mengejar bayang bayang
sampai sudut kelam
banyangnya hilang lesap
ku dengar bisikan halus
memangil aku yang lelah
ku toleh mencari lagi
namun tiada apa ku temui

suara halus berbisik lagi
apa yang kau cari
aku kan sentiasa disisi mu
usah kau nafikan lagi
aku biasan zahir mu
mungkin kau tak sedari
usah berlari lagi
tak mungkin ku kan pergi
lihat aku bayang hitam mu
teman mu selamanya

dan kelam adalah aku
teman mu..
tidak terfikir diri mu
kau dan aku satu

buat mu kawan


Seketika disini wajah gembira
di lembah keriangan dunia
disini kabus meliputi hari
seketika hujan dinihari
namun rancak keriangan duniawi
dalam pelukan hangat jejemari
melingkari cinta suci
ku lihat asmara berahi
cintanya kehangat nafsu diri
mengejar hiburan tak bertepi
kekasihnya di belai janji diri
hitam putih trgadai mahkota suci
noda dosa mewarnai
hidupnya sekadar hiburan
perasaan adalah kepalsuaan
semoga ketemu jalanmu kawan

ku mendambakan mu


Aku sedar
aku telah pergi jauh
sehingga apa yang selama ini
ingin ku hindari
datang menguasai diri
cukup sukar untuk ku nafi
sesuatu yang dahulunya tiada
menjelma tampa ku sangka
sungguh bererti Sehingga ku rasakan
ia mencuri waktu ku
ia menguasi minda ku
dan kerap kali aku lalai
aku tidak pernah melupai mu
pemilik seyuman meracun kalbu
membuat aku bergetaran
karap mendambakan mu
senyuman mu..
suara mu...

pemuja mu


Dan di dada malam yg kelam
berhamburan dingin nafas malam
Bersama hela rindu yg mencengkam
Kabus mengaburi pandangan ku
Pada seraut wajah dan senyuman
Dan hayalan jauh dirembulan
Agar dapat merenung sinar mata mu
Berkelipan bagai bintang timur
Terang menyuluh jalan si pengembara
Ke distinasi impian dan harapan
kekasih ku bidadari mimpi
Mencuri waktu dalam fantasi
Membawa ku berlari jauh dari rialiti
Tanpa sedar aku sekadar pemuja mu